Beberapa Uang Logam Indonesia dari Masa ke Masa uang logam adalah uang yang terbuat logam entah itu nikel, kuningan, atau aluminium. Kalau uang logam jaman dulu sih mungkin terbuat dari emas mengingat bahwa Sejarah Uang dulunya adalah sistem barter yang kemudian diganti uang barang berupa barang yang paling banyak digunakan (garam/salary) terus kemudian diganti lagi dengan emas dan perak. Tapi uang logam terbaru saat ini menggunakan bahan bimetal.
Uang logam atau bisa disebut uang koin biasanya dicetak oleh pemerintah dengam nominal yang kecil, tidak sebesar seperti kebanyakan uang kertas. Faktanya, pecahan kecil memang lebih banyak digunakan masyarakat untuk pembayaran jual beli sehari-hari. Jadi mang sangat pas kalau dibuatnya dengan bahan logam. Kalau bahannya kertas, pasti akan lebih cepat rusak/lecek.
Pecahan uang logam Indonesia dari masa ke masa
Sejarah uang logam memang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Terdiri dari dua sisi yang sisi satunya tulisan nominal dan sisi lainnya berupa gambar. Uang logam kuno zaman kerajan biasanya bergambar kepala negara / raja. Bentuk dari uang logam kebanyakan kepingan bulat, tapi ada juga sih uang logam dengan bentuk segi enam dan bolong bagian tengahnya.
Tapi yang akan kita bahas di sini adalah uang logam yang pernah dibuat oleh negara kita tercinta, Indonesia. Negara dengan lambang negara burung garuda ini paling tidak sudah pernah mencetak sebanyak 15 jenis pecahan uang logam dengan nilai terkecil 1 sen sampai yang terbesar Rp1.000,00.
Secara detail pecahan-pecahan tersebut terdiri dari:
- 1 sen
- 5 sen
- 10 sen
- 25 sen
- 50 sen (2 jenis)
- 1 rupiah
- 2 rupiah
- 5 rupiah (3 jenis)
- 10 rupiah (3 jenis)
- 25 rupiah (2 jenis)
- 50 rupiah (3 jenis)
- 100 rupiah (4 jenis)
- 200 rupiah
- 500 rupiah (2 jenis)
- 1000 rupiah ( 2 jenis)
Beberapa Gambar Uang Logam Indonesia dari Masa ke Masa
Setelah kita sudah mengetahui pecahan-pecahan tersebut, saatnya kita bahas lebih detail satu per satu plus dilengkapi gambar yang saya yakin akan menarik khususnya bagi para pecinta uang / numismatik. Oh ya, karena bahan pembuatnya mempunyai sifat tahan lama, maka uang logam ini akan awet dan tentunya makin tua makin mahal harganya dalam jual beli uang kuno untuk kalangan kolektor ataupun sekarang banyak juga yang digunakan untuk mahar pernikahan.
1. Pecahan 1 Sen
Uang logam ini adalah pecahan paling kecil dari keseluruhan uang logam yang pernah dibuat oleh pemerintah Indobesia. Dibuat tahun 1952 dengan bahan aluminium.
Kalau dilihat penampakannya, bentuknya bulat dan ada bolong / lubang di tengahnya. Pada salah satu sisinya bergambar bunga dengan disertai nominal 1 sen, sedang sisi lainnya ada tulisan huruf arab berbunyi Indonesia.
2. Pecahan 5 sen
Penampakan dari uang logam dengan nilai 5 sen ini gambarnya mirip dengan gambar di atas. Bedanya cuma terdapat di tulisan nominalnya. Untuk tahun keluarnya ada dua jenis, emisi 1951 dan 1954. Terbuat dari bahan aluminium
3. Pecahan 10 sen
Untuk pecahan senilai 10 sen ini bentuknya sudah mulai beda dengan uang logam sebelumnya. Sudah tidak ada lagi lubang di tengahnya. Namun pada emisi 1951 masih terdapat tulisan arabnya. Sedangkan 2 emisi lainnya yaitu tahun 1954 dan 1957 sudah mulai menggunakan huruf latin untuk menuliskan nama “Indonesia”nya.
Kalau diperhatikan, gambar ketiganya tidak ada bedanya. Bagian sisi bergambar burung garuda, bagian sisi lainnya bertuliskan nominal 10 sen bagian tengah dan dikelilingi tulusan Indonesia serta tahun keluarnya. Untuk bahan pembuatnya masih sama menggunakan aluminium
4. Pecahan 25 sen
Bahan pembuatnya masih menggunakan aluminium juga. Soal gambarnya, bila harus dideskripsikan penjelasannya hampir sama dengan pecahan 10 sen. Perbedaan yang paling mencolok hanya terdapat pada tulisan nominal dan tahun emisinya. Tahun emisi uang logam Indonesia senilai 25 sen ini terdiri dari tahun 1952, 1955 dan 1957.
5. Pecahan 50 sen
Pecahan uang logam indonesia dengan nominal 50 sen terdiri dari 2 jenis.
a. Pecahan 50 sen seri Diponegoro
Seri ini terdiri dari 4 emisi yaitu 1952, 1954, 1955 dan 1957.
Kalau dilihat dari penampakan gambarnya bagian salah satu sisi bergambar pahlawan Diponegoro (yaiyalah makanya dinamakan seri diponegoro). Sedangkan sisi sebaliknya hampir tidak ada bedanya dengan pexahan-pecahan sebelumnya yang lebih dulu kita bahas di atas, bedanya cuma terdapat di tulisan nominalnya saja.
b. Pecahan 50 sen aluminium
Terbuat dari aluminium dengan tahun emisi 1958, 1959 dan 1961. Penampakan gambarnya lihat saja gambarnya berikut ini
6. Pecahan 1 rupiah
Uang logam indonesia pecahan satu rupiah hanya terdiri dari satu tahun emisi saja yaitu tahun 1970.
Sedangkan gambarnya tidak terdapat burung garuda. Di sana hanya ada burung yang saya sendiri tidak tau namanya hihi. Di atas burung tersebut tertulis nominal Rp1. Sedangkan kalau dibalik akan tampak sisi lainnya yang bertuliskan 1 rupuah dan dikelilingi tulisan BANK INDONESIA beserta tahun emisinya, 1970.
7. Pecahan 2 rupiah
Uang logam pecahan ini juga terdiri satu emisi saja yaitu 1970. Bahan pemvuatnya dari aluminium. Sedangkan gambarnya, ada bunga dan padi di sana. Desain sebenarnya hampir mirip dengan pecahan 1 rupiah di atas.
8. Pecahan 5 rupiah
a. Pecahan 5 rupiah burung
Kepingan uang koin ini terbuat dari aluminium dan hanya mempunyai tahun emisi satu kali saja yaitu tahun 1970.
Sisi depan tampak gambar seekor burung dengan ekor panjang dan bawahnya tertera nilai nominalnya. Sisi sebaliknya desainnya hampir mirip dengan pecahan 1 dan 2 rupiah di atas.
b. Pecahan 5 rupiah keluarga berencana
Bagian sisi depan tedapat gambar keluarga berencana dengan ayah dan ibu beserta 2 anak. Mereka saling bergandengan dan bagian tepinya dikelilingi gambar padi dan bunga kapas serta bagian luarnya ada terdapat tulisan KELUARGA BERENCANA – MENUJU KESEJAHTERAAN RAKYAT.
Terbuat dari aluminium dengan banyak tahun emisi. Emisi pertama tahun 1974 tercetak dengan ukuran lebih besar. Sedangkan emisi berikutnya yakni tahun , 1995 dan 1996 tercetak dengan ukuran lebih kecil.
9. Pecahan 10 rupiah
a. Pecahan 10 rupiah nickel
Seperti namanya, uang logam Indonesia pecahan 10 rupiah ini terbuat dari bahan nickel. Tahun emisi satu saja, yaitu tahun 1971.
Gambarnya tidak jauh beda dengan yang logam yang lebih dulu telah keluar dengan nominal yang lebih kecil.
b. Pecahan 10 rupiah kuningan
Dinamakan pecahan 10 rupah kuningan karena bahan uang logam ini terbuat dari kuningan. Gambar salah satu sisinya tidak beda dengan yang berbahan nickel di atas. Namun bagian sisi lainnya tampak beda karena uang dengan emisi yang kali ini terlaksana pada tahun 1974 ini bergambar Tabanas.
c. Pecahan 10 rupiah aluminium
Desain dan gambarnya sama persis dengan yang berbahan kuningan. Bedanya ada di tahun emisinya karena uang logam 10 rupiah yang bahan pembuatnya dari aluminium ini di keluarkan pemerintah pada tahun 1979.
10. Pecahan 25 rupiah
a. Pecahan 25 rupiah nickel
- Bahan pembuatnya: Nickel
- Tahun emisi: 1971
Bagian sisi belajang desainnya mirip dengan pecahan-pecahan sebelumnya. Bagian depannya juga tidak beda jauh, terdapat burung dan bawahnya tertera jumlah nominalnya, 25 rupiah
b. Pecahan 25 rupiah alumunium
- Tahun emisi: 1991, 1992, 1993, 1994, 1995 dan 1996
Gambar depan tampak buah pala bersebelahan dengan tulisan Rp25 sebagai nilai dari uang tersebut. Sedangkan bagian belakangnnya ada gambar lambang negara kita, burung garuda. Di bawah burung garuda tertulis tahun emisi dan bagian lebih bawahnya lagi terdapat tulisan BANK INDONESIA selaku pihak yang berwenang mengeluarkan uang di negeri ini.
11. Pecahan 50 rupiah
a. Pecahan 50 rupiah nickel
Emisi hanya satu kali saja yaitu di tahun 1971. Pada uang logam indobesia senilai 50 rupuah ini bagian depan tampak gamvar burung candrawasih sedangkan belakangnya bergambar seperti berikut ini.
b. Pecahan 50 rupiah kuningan
Kalau yang berbahan nickel bergambar burung candrawasih, tapi yang berbahan kuningan ini gambar hewan komodo. Tahun emisinya 8 kali yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996 dan 1998. Emisi tersulit adalah 1997. Sedangkan bagian belakang bergambar burung garuda dilengkapi tahun masing-masing emisinya.
c. Pecahan 50 rupiah alumunium
Tahun emisinya 3 variasi yaitu 1999, 2001 dan 2002. Soal gambar, bagian depan ada burung kepodang sedangkan bagian belakang persis seperti pecahan 50 rupiah yang berbahan kuningan di atas.
12. Pecahan 100 rupiah
a. Pecahan 100 rupuah nickel (tebal)
Uang logam dengan pecahan senilai 100 rupiah yang pertama kali muncul tahun (emisi) 1973 berbahan nickel dan kepingannya agak tebal dan berat.
Tampak depan bergambar rumah gadang dan bagian belakang desainnya hampir mirip seperti pecahan 50 nickel.
b. Pecahan 100 rupiah nickel (tipis)
Kemudian pada tahun 1978 dikeluarkan lagi pecahan 100 rupiah dengan bahan nickel juga tapi kali ini bentuknya agak lebih tipis bila dibandingkan dengan jenis yang lebih dulu keluar.
Bagian depan sama-sama menggunakan gambar rumah gadang, namun sisi belakangnya beda. Yang ini menggunakan gambar kelir.
c. Pecahan 100 rupiah kuningan
Pada uang logam pecahan 100 rupiah dengan bahan logam bentuknya lebih kecil bila dibandingkan dengan yang berbahan nickel. Untuk yang berbahan kuningan ini tahun emisinya lumayan banyak, 8 kali yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 1998.
Bagian depan bergambar karapan sapi sedangkan belakang gambar garuda. Pada bagian pingiran dari kedua sisi terdapat desain-desain membentuk sudut segi delapan. Meskipun begitu, uang ini masih bulat bentuknya.
d. Pecahan 100 rupiah aluminium
- Tahun emisi: 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005.
Saya pernah mengalami saat masih uang logam ini masih banyak beredar. Menurut saya sendiri versi alumunium ini adalah uang logam 100 rupiah paling jelek bila dibandingkan dengan desain yang berbahan nickel maupun kuningan. Gak tau kenapa bagi saya uang ini terasa sangat ringan dan terkesan agak ‘murahan’. Tapi biar bagaimanapun saya orang Indonesia, harus mencintai rupiah hehe.
Kembali ke bahasan. Uang bagan alumunium ini bergambar burung kakak tua raja pada bagian depan. Sedangkan belakangnya bergambar burung garuda.
13. Pecahan 200 rupiah
Saya juga mengalami era di mana uang dengan emisi yang hanya satu kali 2003 ini. Pada saat uang ini baru beredar, saya merasa uang ini benar-benar aneh. Bukan aneh bentuk, desain, atau gambarnya. Tapi terasa aneh pada nominalnya. Buat saya uang koin dengan pecahan 200 rupiag adalah nominal yang tanggung/ganjal.
Dan saya ingat betul, uang ini pada bagian depan bergambar burung jalak bali, sedangkan belakangnya garuda.
14. Pecahan 500 rupiah
a. Pecahan 500 rupiah kuningan
Uang logam senilai 500 rupiah berbahan kuningan (alumunium-perunggu) yang tahun emisinya 1991 dan 1992 ini menurut saya desain uang yang paling cantik. Bagian depan bergambar bunga melati dan belakangnya burung garuda. Yang membuatnya tampak cantik adalah bagian-bagian pinggiran yang membentuk 8 sudut (seperti pada pecahan 100 di atas) tapi pada uang 500 rupiah ini membentuk lengkungan di tiap-tiap sisi antar sudut.
Kemudian pada tahun 1997, 2000, 2001, 2002, 2003 muncul lagi uang 500 rupuah dengan desain baru. Kali ini juga sama-sama cantik, yaitu angka nominalnya dicetak lebih besar. Desain modern sih kalau saya bilang.
b. Pecahan 500 rupiah alumunium
Meskipun uang 500 rupuah logam yang berbahan alumunium ini sama-sama bergambar bunga melati dan tahun keluarnya lebih baru, yaitu tahun 2003, namun bagi saya desainnya kalah bagus dari yang berbahan kuningan. Mungkin bahan juga mempengaruhinya kali.
15. Pecahan 1.000 rupiah
a. Pecahan 1.000 rupiah bimetal
Kalau dilihat dari bahannya, uang logam indonesia dengan nominal 1.000 rupiah inilah yang paling unik. Pasalnya uang ini terbuat dari dua bahan metal yaitu copper-nickel (tembaga-nikel) dan bagian tengah dari bahan brass (kuningan). Maka dari itulah disebut bi-metal. Bagian luar dari logam nickel, sedangkan dalamnya dari kuningan. Biar lebih jelas, silakan lihat gambar berikut.
Tahun emisi: 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000. Bagian depannya bergambar pojon kelapa sawit, sedangkan sisi bagian belakang bergambar burung garuda.
b. Pecahan 1.000 rupiah terbaru
Uang pecahan rupiah senilai 1.000 terbaru terbuat dari bahan nikel. tahun emisinya 2010. Bagian muka bergambar burung garuda disertai tulisan angka 1.000 dengan ukuran yang lumayan besar (hampir mirip desain 500 rupiah yang di atas saya bilang modern), sedangkan belakangnya bergambar alat musik angklung dengan background Gedung Sate Bandung.
Begitulah daftar uang koin atau logam Indonesia dari awal masa kemerdekaannya sampi sekarang yang terbaru. Uang-uang yang saya sampaikan diatas adalah uang yang resmi dan sah untuk pembayaran jual beli dan sebagainya. Selain yang itu, sebenarnya ada uang logam lainnya yang terbuat dari perak dan emas. Pecahannya pun beragam, ada 250 rupiah, 750 rupiah, 2000 rupiah, 5000 rupiah, 10000 rupiah, bahkan ada yang 850 ribu rupiah. Namun uang jenis ini dicetak dengan jumlah terbatas dan digunakan hanya untuk uang peringatan, bukan untuk pembayaran.
Sumber : uangindonesia
No comments:
Post a Comment