Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa seseorang yang berjiwa pesimis dapat membinasakan dirinya, terutama bagi seorang yang mengidap penyakit jantung. Dalam penelitian menunjukkan adanya tingkat kerentanan bagi penyakit jantung yang berakibat pada kematian, terutama pada saat terjadi sikap pesimis yang memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan jantungnya.
Dr. John Barefoot dari Pusat Medis Universitas Duke of America berkata: ini adalah penelitian awal yang menguji seberapa besar pengaruh motivasi terhadap pasien dalam kesembuhan penyakitnya, yang akhirnya mempengaruhi peluang mereka untuk bertahan hidup.
Dr. John Barefoot dari Pusat Medis Universitas Duke of America berkata: ini adalah penelitian awal yang menguji seberapa besar pengaruh motivasi terhadap pasien dalam kesembuhan penyakitnya, yang akhirnya mempengaruhi peluang mereka untuk bertahan hidup.
Pada penelitian sebelumnya difokuskan pada dampak harapan pasien terutama yang berhubungan dengan kondisi penyakitnya, kemampuannya untuk melanjutkan hidup secara normal, dan secara khusus yang berkaitan dengan aktivitas dan latihan fisik. Namun sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa pengaruh sikap optimisme seorang pasien pada kesehatan fisiknya sangatlah besar.
Para peneliti dari Duke University of America melakukan penelitian terhadap 2800 pasien yang menderita sakit arteri koroner, setidaknya, setiap mereka menderita penyumbatan pada arteri. Dan pada kesempatan itu, para pasien diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengukur ekspektasi mereka tentang kemampuan mereka untuk pulih dari penyakit dan pola pemulihan kehidupan normal.
Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa 978 pasien meninggal dalam kurun waktu 6-10 tahun sejak dimulainya penelitian. Hal ini mengungkapkan bahwa 66% penyebab kematian mereka adalah karena penyakit arteri koroner.
Hasil studi ini menyebutkan adanya tingkat kematian terhadap pasien yang menunjukkan sikap pesimis terhadap kesehatan mereka, yaitu dua kali lipat dibandingkan dengan pasien lain.
Menurut sudut pandang peneliti; adalah sesuatu yang wajar jika terjadi hubungan antara depresi dengan meningkatnya angka kematian pada seseorang. Dr “Barefoot” menegaskan bahwa penelitian memberikan nasihat kepada para dokter akan pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap sudut pandang dan pola fikir pasien tentang penyakitnya, karena hal ini akan berdampak pada pemulihan.
Jadi pasien yang memiliki harapan positif (optimis) terhadap penyakitnya, tidak hanya akan memperbaiki perasaannya saja, namun juga dapat memberikan harapan untuk hidup lebih lama.
Kalau orang sakit saja harus punya sikap optimis agar cepat sembuh, apalagi kita yang sehat akan lebih banyak manfaat bagi jantung, dan kesehatan umumnya.
Para peneliti dari Duke University of America melakukan penelitian terhadap 2800 pasien yang menderita sakit arteri koroner, setidaknya, setiap mereka menderita penyumbatan pada arteri. Dan pada kesempatan itu, para pasien diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengukur ekspektasi mereka tentang kemampuan mereka untuk pulih dari penyakit dan pola pemulihan kehidupan normal.
Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa 978 pasien meninggal dalam kurun waktu 6-10 tahun sejak dimulainya penelitian. Hal ini mengungkapkan bahwa 66% penyebab kematian mereka adalah karena penyakit arteri koroner.
Hasil studi ini menyebutkan adanya tingkat kematian terhadap pasien yang menunjukkan sikap pesimis terhadap kesehatan mereka, yaitu dua kali lipat dibandingkan dengan pasien lain.
Menurut sudut pandang peneliti; adalah sesuatu yang wajar jika terjadi hubungan antara depresi dengan meningkatnya angka kematian pada seseorang. Dr “Barefoot” menegaskan bahwa penelitian memberikan nasihat kepada para dokter akan pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap sudut pandang dan pola fikir pasien tentang penyakitnya, karena hal ini akan berdampak pada pemulihan.
Jadi pasien yang memiliki harapan positif (optimis) terhadap penyakitnya, tidak hanya akan memperbaiki perasaannya saja, namun juga dapat memberikan harapan untuk hidup lebih lama.
Kalau orang sakit saja harus punya sikap optimis agar cepat sembuh, apalagi kita yang sehat akan lebih banyak manfaat bagi jantung, dan kesehatan umumnya.
Sumber : apakabardunia
No comments:
Post a Comment