Tak hanya itu, media sosial telah membuka kesempatan bagi banyak orang menyuarakan pendapat atau sekadar berbagi momen-momen penting.
Karena itu, ada kalanya pengguna media sosial harus berpikir dua kali ketika ingin mengunggah atau berbagi infromasi di internet.
Berikut ini 5 kebiasaan di media sosial yang dapat merugikan penggunanya, seperti dikutip dari Lifehacker :
- Terlalu banyak unggahan
- Berbagi hal yang tidak seharusnya
- Ketagihan Facebook
- Menjadi Bintang Media Sosial
- Tak Ada Lagi yang Bersifat Privat
Ucapan bahwa melakukan perbuatan berlebihan dapat merugikan diri sendiri ternyata berlaku juga di media sosial. Pada dasarnya, seseorang perlu membatasi diri dalam berbagi informasi atau momen di internet.
Penting untuk membatasi informasi yang dapat diketahui orang lain, khususnya orang tak dikenal. Informasi pribadi yang terperinci jelas bukan termasuk ke dalam daftar hal yang dapat dibagikan di media sosial.
Selain itu, terlalu sering mengunggah hal-hal yang tak terlalu penting dapat juga membuat citra Anda menjadi kurang baik di mata orang lain.
Semisal, berapa banyak orang yang sebenarnya ingin mengetahui apa menu makan siang Anda? Mungkin tak sedikit yang justru tak peduli akan hal tersebut.
Mulutmu harimaumu. Pepatah ini berlaku pula di dunia maya.Sebelum benar-benar mengunggah atau sekadar berbagi posting orang lain, ada kalanya Anda perlu benar-benar mencermati unggahan sendiri atau orang lain yang akan dibagikan di media sosial.
Meskipun sederhana, terkadang sebuah unggahan dapat menggambarkan seperti apakah Anda sebenarnya.
Tak jarang sebuah unggahan yang dimaksudkan sebagai sebuah humor, ternyata menyakiti atau dianggap tak pantas. Maka dari itu, penting mengetahui bahwa ada konsekuensi yang mungkin muncul dari unggahan yang Anda buat.
Berawal dari iseng semata atau sekadar mencari teman lama, Facebook dapat membuat seseorang menjadi ketagihan. Walau terdengar seperti lelucon, ketagihan Facebook itu nyata dan sangat berbahaya.
Disebut berbahaya karena hal itu membuat orang yang ketagihan seolah-olah sulit hidup di dunia nyata. Tak sedikit yang memilih untuk hidup berdasarkan apa yang dirasanya menarik di Facebook.
Tak hanya itu, kecanduan Facebook juga membuat seseorang menjadi pribadi membosankan. Apa pun yang dibicarakan hanya berkutat dari apa yang diketahui dan dibahas di media sosial buatan Zuckerberg itu.
Kehadiran beberapa media sosial dengan beberapa model membuat seseorang makin mudah mengekspresikan dirinya. Kondisi itu mendorong beberapa pengguna media sosial untuk menampilkan hal-hal unik dan menarik.
Dari situ kemudian muncul yang dikenal sebagai bintang Instagram, Snapchat, ataupun Twitter. Di satu sisi, kondisi itu bisa menjadi sarana alternatif bagi pengguna berkreasi. Namun di sisi lain, hal itu juga dapat membuat seseorang menjadi hidup di bawah tekanan.
Dengan status baru yang disandangnya, tak jarang seorang bintang internet akan menjadi sorotan dari netizen, bahkan, tak jarang memunculkan kelompok yang disebut sebagai haters.
Poin ini pada dasarnya merujuk pada poin pertama dan kedua mengenai informasi yang seharusnya dibagikan. Salah satu bahaya dari media sosial adalah orang lain dapat dengan mudah menemukan Anda berdasarkan informasi yang diunggah ataupun momen yang dibagi.
Berpijak pada informasi itu, seseorang dapat menggabungkan beberapa pecahan tersebut menjadi sebuah informasi utuh. Apabila hal itu terjadi, orang lain tak sulit mengetahui informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat, teman, bahkan pekerjaan dan hobi Anda.
Karena itu, perlu diketahui media sosial dapat membantu seseorang berekspresi dan membangun diri. Namun di sisi lain dapat media sosial juga membuat seseorang kehilangan sisi pribadinya.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment