Thought Controlled Prosthetic
Para Ilmuwan di Universitas Pittsburgh telah berhasil setelah melihat pasiennya dapat mengerakkan tangan robot atau tangan buatan tersebut, mereka melakukannya dengan proses implantasi barisan elektroda elektroda terhadap motor kortex atas pasien quadriplegic (lumpuh dari leher ke bawah ) . Perawatan terbaru ini dipublikasikan pada tanggal 16 Desember 2012 di media jurnal kedokteran bagian pembedahan Lancet, ini merupakan suatu tumpuan baru dalam penggerakan tangan atau kaki dengan menggunakan otak tanpa mempengaruhi otak atau fungsi gerakan itu sendiri.
"Professor Grégoire Courtine dari Swiss Federal Institute of Technology Lausanne (EPFL) menyampaikan pada pers," Penemuan yang didasari oleh inspirasi ini dapat melakukan interaksi antara otak dan mesin yang merupakan penemuan yang menakjubkan dalam bidang teknologi dan biologi kedokteran, menyadari bahwa akan ada banyak tantangan didepan, sistem ini juga semakin mendekati titik titik yang menuju keberhasilan". " Tantangan yang paling besar dalam mengembangkan tangan atau kaki buatan yang dapat digerakkan oleh pikiran adalah bagaimana cara untuk menterjemahkan signal signal dari otak yang mengindikasikan gerakan gerakan menjadi signal komputer," kata Andrew Schwartz, pemimpin riset ini.
Jibo Robot
Sejak puluhan tahun lalu, manusia memiliki harapan yang besar akan robot. Dalam berbagai karya fiksi ilmiah seperti Star Trek, Star Wars, novel-novel tulisan Philip K. Dick, Doreamon, hingga Wall-E, kita selalu memimpikan bahwa robot suatu saat akan menjadi sahabat dan bagian penting dalam keseharian hidup manusia. Masa itu, bisa jadi dimulai sekarang. Dibuat oleh tim jenius yang dipimpin oleh Cynthia Breazeal, seorang pionir di bidang robotik dan profesor dari Massachusetts Institute of Technology, mereka mengenalkan Jibo: sebuah robot pertama yang dirancang agar bersahabat dengan manusia, dan mampu membantu berbagai macam aktivitas para anggota keluarga anda, tua maupun muda.
Jibo memiliki penampilan yang lucu, dengan tinggi 28 sentimeter dan bobot tidak sampai 3 kilogram. Desainnya mengingatkan saya sedikit pada robot Eve dalam film Wall-E, dengan bentuk membulat tanpa sudut. Tentu saja sahabat anehdidunia.com, Jibo tidak bisa terbang ataupun berjalan sendiri. Tapi mekanisme pergerakan yang dimilikinya membuat Jibo bisa menoleh ke segala arah dengan sudut 360 derajat. Robot mungil ini bukan sekedar medium interaktif pintar. Teknologi kecerdasan buatan di dalamnya diklaim telah jauh melampaui Siri, Cortana, ataupun yang dimiliki Google. Algoritma AI Jibo memungkinkannya belajar dan beradaptasi di lingkungan keluarga. Ia bisa melihat, mendengar, dan berkomunikasi dengan Anda.
3D Printing
3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume. 3D printer dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Sahabat anehdidunia.com 3D Printing adalah sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi. Terobosan ini sangatlah populer di seluruh belahan dunia, terutama di kalangan ilmuan dan bangsawan. Hal ini karena mereka percaya bahwa teknologi 3D Printing akan mampu membawa dunia ini pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Terkait dengan definisinya sendiri, 3D Printing adalah sebuah printer dengan kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak benda, yang sama persis dengan gambar soft file-nya, dalam bentuk 3D (tidak lagi sebatas mencetak gambar di atas kertas saja). Berhubung hasil cetakan bukan berupa gambar atau tulisan di atas kertas, maka printer 3D pun tidak memiliki amunisi berupa tinta, melainkan bahan lain yang menjadi bahan dasar pembuatan produk. Misalnya, untuk mencetak gantungan kunci, maka tinta di printer diganti dengan bahan plastik. Dengan begitu, seseorang yang memiliki Printer 3D akan mampu memiliki apapun yang mereka inginkan, asalkan memiliki design atau gambar dalam bentuk soft file-nya.
Lily Camera
Seperti yang kita ketahui, drone/quadcopter banyak dimanfaatkan oleh kalangan fotografer dan videografer untuk memperkaya portofolio mereka. Tren ini pun memicu hadirnya sejumlah komunitas, menjadi wadah bagi mereka untuk saling bertukar pikiran guna menerapkan trik-trik baru maupun memodifikasi drone milik masing-masing. Lily menolak dipanggil drone karena ia tidak didampingi oleh unit controller seperti drone tradisional, melainkan sebuah tracking device berbentuk bulat pipih dengan diameter 6 cm. Tracking device ini mempunyai daya tahan baterai 4 jam, dan dilengkapi casing tahan air beserta strap sehingga bisa dipakaikan di pergelangan tangan.
Di sinilah letak keistimewaan Lily. Anda hanya perlu mengaktifkan tracking device-nya, lempar Lily ke udara dan lanjut beraktivitas. Sahabat anehdidunia.com Lily akan mengikuti ke mana pun Anda bergerak selagi merekam video secara otomatis, dengan catatan tracking device-nya selalu bersama Anda. Kinerja dua perangkat ini begitu harmonis. Di satu sisi, Lily Camera akan merekam video dari kegiatan Anda. Di sisi lain, tracking device-nya yang dilengkapi mikrofon akan merekam semua suara di sekitar Anda.
Baju Perang Talos
Angkatan bersenjata Amerika Serikat dikabarkan sedang mengembangkan baju baja revolusioner untuk tentaranya agar memiliki ketahanan super. Proyek ini bernama Tactical Assault Light Operator Suit (TALOS), yang akan menjadi baju perang tentara AS. Dengan TALOS ini memungkinkan para tentara AS mampu membawa beban yang jauh lebih berat dan tentu saja kebal terhadap peluru. Sahabat anehdidunia.com bagi US Army, pembuatan TALOS ini sebagai upaya untuk menciptakan pasukan dengan perlengkapan seperti Iron Man. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kemampuan dengan mobilitas tinggi serta perlindungan terhadap personal masing-masing tentara.
TALOS ini juga dilengkapi dengan sistem komputerisasi seperti yang ada di film Iron Man yang berguna untuk pengawasan dan pendeteksian kondisi tubuh para tentara maupun kondisi lingkungan dimana tentara berada. BBC melansir, baju perang baja ini adalah kolaborasi antara industri teknologi, pusat penelitian pemerintah, dan para akademisi. Kepala Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), William McRaven, telah meminta kepada perusahaan senjata, akademisi dan para pengusaha untuk bekerjasama membuat baju perang TALOS ini.
Mata Bionik
Sahabat anehdidunia.com implan mata bionik memungkinkan orang buta untuk melihat kembali. Implan itu diberi nama protesis retina, terdiri dari chip elektronik kecil yang ditempatkan di bagian belakang mata. Fungsi chip yakni mengirimkan sinyal visual langsung ke saraf optik serta melewati sel yang rusak di retina mata. Mata bionik ini belum memiliki elektroda yang mampu menciptakan detail wajah manusia. Walau demikian, orang yang menggunakan mata bionik ini tetap dapat mengenali orang di sekitarnya dan dapat berjalan tanpa bantuan tongkat. Allen Zderad, pria yang mengalami retinitis pigmentosa, di mana sel dalam retina yang berfungsi mengumpulkan cahaya tidak bekerja. Setelah bertahan selama 10 tahun mengalami kondisi tidak dapat melihat wajah orang sama sekali, ia hanya dapat melihat sinar yang sangat terang.
Kemudian Zderad melakukan uji klinis implan mata bionik. Ia adalah pria pertama yang mendapatkan implan ini. Retinitis pigmentosa telah membuat fotoreseptor Zderad hancur, akan tetapi sel saraf pengirim sinyal cahaya ke otak tetap sehat. “Apa yang kami coba lakukan adalah menggantikan fungsi fotoreseptor yang rusak,” ujar Dr. Raymond Iezzi Jr., dokter mata di Mayo Clinic, Rochesterm Minnesota. Setelah melakukan proses implan mata bionik, Zderad dapat melihat kembali wajah sang istri untuk pertama kalinya setelah satu dekade. Meski demikian, Zderad masih perlu menjalani terapi untuk lebih dapat menginterpretasikan sinyal cahaya yang datang dari implan.
Aero Mobile 3.0
AeroMobil adalah Teknologi mobil yang bisa terbang, ini merupakan jenis kombinasi mobil dan pesawat terbang. Sebuah prototipe mobil ini telah dibangun dan dikembangkan selama bertahun-tahun oleh AeroMobil Team di Bratislava, Slovakia. Prototipe mobil ini dapat bertransformasi dari sebuah mobil menjadi pesawat terbang dengan mengembangkan sayapnya. Ada beberapa versi dari Aeromobil yang telah dikembangkan dari versi 1.0, 2.0, 2.5 dan 3.0. AeroMobil tidak dirancang sebagai pengganti mobil pada umumnya. Ini dibuat untuk penggemar penerbangan yang dapat menghemat biaya dan mampu menyimpan mesin terbang ini di garasi.
Namun sebagai mobil, AeroMobil 3.0 dapat menggunakan setiap ruang parkir standar, penggunaan bahan bakar bensin, dan dapat digunakan dalam lalu lintas jalan seperti mobil lain. Sebagai pesawat, AeroMobil 3.0 dapat menggunakan bandara diseluruh dunia, tetapi juga dapat lepas landas dan mendarat menggunakan jalur rumput atau permukaan beraspal panjang dengan jarak beberapa ratus meter. AeroMobil 3.0 telah diuji dalam kondisi penerbangan nyata sejak Oktober 2014 dan telah memasuki program penerbangan-pengujian rutin. Penggunaan utama AeroMobil 3.0 adalah untuk menguji dan meningkatkan kinerja akhir, fitur-set dan karakteristik. Selain karena telah disertifikasi oleh Slovakia Federation of Ultra-Light Flying, AeroMobil 3.0 telah dirancang sehingga dapat diterima untuk mencapai sertifikasi di Uni Eropa baik sebagai mobil dan pesawat olahraga ringan.
Sumber : anehdidunia
Sumber : anehdidunia
No comments:
Post a Comment