Saat-saat SMP dan SMA adalah saat- saat remaja sedang mengalami pubertas. Mulai ada ketertarikan terhadap lawan jenis, bila ada yang pas di mata dan di hati, setelah terjadi kesepakatan, maka 2 anak manusia akan berpacaran. Pacaran yang terlalu dekat dan intim, menimbulkan saling ketergantungan, tidak ingin mengecewakan satu sama lain, sehingga milik remaja yang paling berharga pun (keperawanan dan keperjakaan) apabila diminta, akan dengan sukarela diberikan, demi supaya pujaan hati tidak marah dan pindah ke lain hati.
2. Sering menonton film luar negeri
Maraknya tayangan film luar negeri, baik di televisi nasional maupun televisi kabel (indovision/ telkomvision/ kabelvision), sedikit banyak mempengaruhi pola berpikir remaja putri Indonesia. Di film-film tersebut (khususnya film hollywood, antara lain Beverly Hills 90210, dawson creek, Hannah Montana, American Pie dll) banyak menampikan adegan ciuman dan dialog yang menggambarkan mereka sudah biasa melakukan hubungan sex sejak SMP dan SMA. Remaja pada dasarnya suka tantangan dan senang meniru, mereka berpendapat bila di Amerika bisa kenapa di Indonesia tidak bisa.
3. Sering mengakses situs porno atau menonton film Porno
Siapapun yang suka menonton film porno atau mengakses situs porno pasti terangsang dan timbul keinginan untuk melakukannya.
Parahnya saat ini, remaja-remaja SMP dan SMA sudah sangat mudah mengakses hal-hal tersebut, melalui HP canggihnya, warnet, atau CD CD bajakan yang banyak di jual bebas di pedagang kaki lima.
4. Lunturnya Norma atau Nilai di Masyarakat
Tahun 1950an dan tahun 1960an, gadis-gadis yang belum menikah akan malu jika ketahuan sudah tidak perawan, sehingga mereka akan mati-matian menjaga keperawanan dan memberikannya kepada suaminya di malam pertama (suaminya masih perjaka gak yah?).
Saat ini nilai dan norma tersebut sudah memudar (hanya sedikit yang masih memegangnya). Tahun 2010an, gadis-gadis yang belum menikah sudah tidak malu lagi apabila tidak perawan, dia tak peduli omongan orang, yang dia peduli masih banyak pria yang akan mau kepada dirinya, menikah dengan dirinya, karena ia yakin pria sekarang juga sudah tidak menuntut calon istrinya untuk tetap perawan.
Bahkan sampai ada istilah : “kalo mau cari perawan, cari aja ke gunung, itupun kalo ada, soalnya di gunung juga banyak gadis yang sudah tidak perawan.”
5. Kebutuhan ekonomi
Alasan ini hanya terjadi pada sedikit remaja saja. Karena tidak mau hidup susah, dan mau hidup enak dengan cepat, maka remaja tersebut menjual keperawanannya demi mendapatkan uang lebih.
Uang yang didapat kadang digunakan untuk makan, membeli baju, atau membeli rumah. Jika masih ada lebih dibelikan handphone atau mobil seri terbaru.
6. Emansipasi wanita
Emansipasi wanita dikasus ini adalah contoh emansipasi yang kebablasan. Remaja putri ini mengetahui bahwa 95% remaja putra tidak perjaka, sehingga remaja putri pun merasa diperlakukan tidak adil. Mereka dituntut menjaga keperawanan, sementara pria tidak dituntut menjaga keperjakaan.
7. Godaan dari pria dewasa
Banyak remaja usia SMP dan SMA yang berpacaran dengan pria yang jauh di atas umurnya, ada yang prianya mahasiswa, ada yang pengusaha muda, bahkan ada yang pejabat negara. Pria-pria dewasa ini sering merayu pacarnya gadis muda untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama, apalagi kalo tahu gadis mudanya masih perawan.
Jika belum diberikan makin penasaran, bahkan jadi blingsatan. Segala godaan akan dilancarkan, sehingga gadis muda yang masih perawan tak dapat menolak godaan setan, keperawanan pun dilepaskan.
No comments:
Post a Comment